Langkah Konkret Reformasi Pengadaan untuk Stabilitas Ekonomi dan Kepercayaan Investor

Langkah Konkret Reformasi Pengadaan untuk Stabilitas Ekonomi dan Kepercayaan Investor


Penulis Agus Arif Rakhman 


Kejatuhan IHSG sebesar 6,12% bukan hanya masalah di pasar modal, tetapi juga cerminan ketidakpastian fiskal dan belanja pemerintah. Salah satu penyebabnya adalah efisiensi pengadaan yang belum optimal, terutama dalam proyek-proyek besar yang masih bergantung pada APBN tanpa strategi pendanaan jangka panjang yang jelas.


Berikut adalah langkah-langkah konkret yang bisa segera diterapkan untuk memastikan bahwa belanja negara benar-benar berdampak positif terhadap ekonomi dan kepercayaan investor.



---


1️⃣ Evaluasi Menyeluruh Proyek Berjalan dan Pengalokasian Ulang Anggaran πŸ”


Banyak proyek infrastruktur dan pengadaan barang/jasa yang berjalan tanpa analisis dampak ekonomi yang komprehensif.


βœ… Lakukan audit efektivitas proyek berjalan:


Apakah proyek tersebut memberikan manfaat ekonomi yang nyata?


Apakah penyerapannya sesuai dengan rencana atau hanya menjadi proyek β€œasal jalan”?



βœ… Alihkan anggaran ke sektor yang memiliki dampak ekonomi lebih besar:


Digitalisasi layanan publik untuk meningkatkan efisiensi birokrasi.


Penguatan infrastruktur logistik dan transportasi untuk mendukung UMKM dan ekspor.



⏳ Dampaknya: Anggaran lebih tepat sasaran, pengeluaran negara lebih efisien, dan kepercayaan investor terhadap kebijakan fiskal meningkat.



---


2️⃣ Terapkan Pengadaan Berbasis Value for Money, Bukan Sekadar Harga Termurah πŸ“Š


Masih banyak proyek yang dimenangkan dengan mekanisme harga terendah, yang sering kali berujung pada kualitas buruk dan biaya pemeliharaan tinggi di masa depan.


βœ… Gunakan prinsip Total Cost of Ownership (TCO) dalam setiap pengadaan:


Tidak hanya melihat harga awal, tetapi juga biaya pemeliharaan dan manfaat jangka panjang.



βœ… Ubah regulasi pengadaan agar lebih fleksibel untuk inovasi:


Memberikan ruang bagi teknologi baru dalam infrastruktur dan IT.



βœ… Buat mekanisme post-procurement audit wajib:


Evaluasi dampak ekonomi dari setiap proyek yang sudah selesai, bukan hanya laporan keuangan.



⏳ Dampaknya: Kualitas proyek lebih baik, efisiensi anggaran meningkat, dan risiko pembengkakan biaya jangka panjang berkurang.



---


3️⃣ Maksimalkan Skema Pendanaan Alternatif: PPP dan Investasi Swasta 🀝


Jangan hanya mengandalkan APBN dan utang negara untuk proyek infrastruktur dan pengadaan besar. Public-Private Partnership (PPP) dan skema investasi swasta harus lebih dioptimalkan.


βœ… Reformasi regulasi PPP agar lebih fleksibel dan menarik bagi investor.

βœ… Gunakan insentif fiskal untuk menarik investasi ke sektor infrastruktur, energi, dan digitalisasi.

βœ… Bangun mekanisme jaminan investasi agar investor yakin terhadap stabilitas kebijakan.


⏳ Dampaknya: Beban APBN berkurang, proyek tetap berjalan dengan pembiayaan yang lebih sehat, dan investasi asing masuk lebih banyak.



---


4️⃣ Percepat Digitalisasi Pengadaan dan E-Purchasing untuk Efisiensi Biaya πŸ’»


Saat ini, masih banyak kementerian dan daerah yang belum optimal menggunakan e-katalog dan e-purchasing, padahal ini bisa menghemat triliunan rupiah.


βœ… Wajibkan semua instansi menggunakan e-purchasing untuk barang dan jasa yang tersedia di e-katalog.

βœ… Buka lebih banyak penyedia dalam e-katalog dengan sistem rating dan review transparan.

βœ… Gunakan AI dan big data untuk mendeteksi anomali harga dalam pengadaan.


⏳ Dampaknya: Belanja negara lebih transparan, potensi korupsi berkurang, dan efisiensi anggaran meningkat.



---


5️⃣ Perkuat Transparansi dan Komunikasi Kebijakan Publik untuk Menenangkan Investor πŸ›οΈ


Investor butuh kepastian kebijakan, bukan perubahan aturan yang tiba-tiba dan tidak terprediksi.


βœ… Pemerintah harus secara rutin memberikan laporan keterbukaan fiskal dan arah kebijakan ekonomi.

βœ… Melibatkan dunia usaha dalam perencanaan proyek agar ada kepastian dalam investasi jangka panjang.

βœ… Mencegah perubahan kebijakan mendadak yang bisa mengguncang kepercayaan pasar.


⏳ Dampaknya: Investor lebih percaya pada stabilitas ekonomi Indonesia, sehingga modal asing tidak keluar dan pasar saham lebih stabil.



---


πŸ“Œ Kesimpulan: Saatnya Pengadaan yang Lebih Cerdas dan Efisien! πŸš€


Jika pemerintah ingin mengembalikan kepercayaan pasar dan mencegah tekanan lebih besar pada APBN, reformasi pengadaan dan kebijakan belanja negara harus segera dilakukan.


βœ… Evaluasi ulang proyek yang tidak efektif.

βœ… Gunakan prinsip Value for Money dalam pengadaan.

βœ… Dorong investasi swasta untuk mengurangi ketergantungan pada APBN.

βœ… Maksimalkan digitalisasi untuk efisiensi belanja negara.

βœ… Jaga transparansi kebijakan agar investor tidak panik.


Jika langkah ini diterapkan dengan baik, Indonesia bisa keluar dari tekanan fiskal, menarik kembali investasi, dan membangun ekonomi yang lebih kuat dan berkelanjutan.


πŸ’¬ Bagaimana menurut Anda? Apakah pengadaan kita sudah cukup efisien, atau masih banyak yang harus diperbaiki? Diskusikan di kolom komentar! ⬇⬇⬇



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Membedah Rahasia Dokumen Referensi Harga: Panduan Lengkap Menyusun Prompt untuk Pengadaan Barang yang Efektif dan Transparan

4 Langkah Strategis Pembuatan Etalase Produk Konstruksi Katalog Elekronik

Panduan Praktis: Pemungutan PPN oleh PPK dan Bendahara sesuai PMK 131/2024