Pengadaan Barang/Jasa: Nafas Kehidupan Organisasi Pemerintah
Penulis:
Agus Arif Rakhman, M.M.
2
Juli 2023
Pendahuluan
Pengadaan barang dan jasa adalah
ruh yang menggerakkan mesin pemerintahan di setiap sudut dunia. Sebagai
kontributor utama dalam operasional setiap departemen dan unit kerja, pengadaan
barang dan jasa menentukan efisiensi, efektivitas, dan akhirnya, keberhasilan
dalam mencapai visi dan misi organisasi.
Namun, masih banyak pihak,
khususnya di tingkat pimpinan, yang belum sepenuhnya memahami peran penting
pengadaan dalam pemerintahan. Oleh karena itu, penting untuk memahami mengapa
bidang ini sangat krusial bagi pencapaian visi dan misi organisasi.
Memahami Peran Pengadaan
Barang/Jasa
Pengadaan barang dan jasa adalah
proses memperoleh barang atau jasa dari sumber eksternal. Dalam konteks
pemerintah, proses ini melibatkan perencanaan, identifikasi kebutuhan,
pengadaan, dan manajemen kontrak. Ketika proses ini dilakukan dengan efektif,
ia dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi suatu organisasi.
"Pengadaan yang efisien dan
efektif menghasilkan peningkatan dalam layanan publik, penggunaan sumber daya
yang lebih baik, dan akhirnya, peningkatan kepercayaan publik," kata
Profesor Richard Wilding, ahli rantai suplai global dari Cranfield School of
Management.
Pengadaan Barang/Jasa Menentukan
Kinerja Organisasi
Sebagai motor utama yang
mendorong operasional setiap organisasi, pengadaan memiliki dampak langsung
pada kinerja suatu organisasi. Kualitas, kuantitas, dan waktu pengadaan barang
dan jasa dapat mempengaruhi produktivitas, keberlanjutan, dan hasil akhir
setiap proyek atau program.
"Jika barang atau jasa yang
dibutuhkan tidak tersedia pada waktu yang tepat, atau jika kualitasnya tidak
sesuai dengan standar, itu dapat menyebabkan penundaan, biaya tambahan, dan
bahkan kegagalan proyek," kata Dr. Marcell Vollmer, ahli pengadaan global
dari Boston Consulting Group.
Pengadaan Barang/Jasa dan
Transparansi
Salah satu aspek penting dari
pengadaan adalah transparansi. Transparansi dalam proses pengadaan dapat
mendorong kepercayaan publik dan memastikan bahwa sumber daya publik digunakan
dengan cara yang paling efisien dan efektif.
"Transparansi dalam
pengadaan sangat penting," kata Dr. Aisha Brown, ahli kebijakan publik
dari University of Oxford. "Ini memastikan bahwa kontrak diberikan
berdasarkan nilai dan bukan atas dasar nepotisme atau korupsi."
Pengadaan Barang/Jasa dan Inovasi
Selain itu, pengadaan juga
memainkan peran penting dalam mendorong inovasi. Dengan memilih kontraktor dan
pemasok yang inovatif, pemerintah dapat memanfaatkan teknologi dan metode
terbaru untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas.
"Pengadaan bukan hanya
tentang mendapatkan barang atau jasa dengan harga terbaik," kata Dr. Tomi
Tura, ahli inovasi dan teknologi dari MIT. "Ini juga tentang mencari
pemasok yang dapat memberikan ide dan solusi inovatif yang dapat meningkatkan
cara kita bekerja."
Mengapa Pengadaan Barang/Jasa penting bagi
Visi dan Misi Organisasi Pemerintah?
Visi dan misi organisasi
pemerintah memberikan gambaran mengenai tujuan dan arah yang ingin dicapai oleh
suatu entitas pemerintah. Namun, bagaimana organisasi tersebut mencapai
tujuannya sangat tergantung pada efektivitas dan efisiensi pengadaan
barang/jasa.
“Visi dan misi organisasi adalah
peta jalan strategis, tetapi pengadaan adalah kendaraan yang membawa organisasi
menuju tujuan tersebut," kata Profesor Louise Knight, ahli manajemen
publik dari University of Birmingham. "Tanpa kendaraan yang handal,
perjalanan bisa menjadi sulit dan tujuan bisa terlewatkan."
Dalam konteks pemerintahan,
pentingnya pengadaan barang/jasa dapat dilihat dalam berbagai aspek:
1. Penyediaan
infrastruktur dan layanan: Untuk menyediakan infrastruktur dan layanan publik,
organisasi pemerintah harus mampu melakukan pengadaan secara efektif dan
efisien. Misalnya, dalam pembangunan infrastruktur publik, proses pengadaan
yang baik akan menentukan kualitas, biaya, dan waktu penyelesaian proyek.
2. Mendorong
pertumbuhan ekonomi: Melalui proses pengadaan yang transparan dan kompetitif,
pemerintah dapat mendorong pertumbuhan ekonomi. Proses ini menciptakan
kesempatan bagi perusahaan untuk bersaing dalam penyediaan barang dan jasa, dan
pada akhirnya, membantu mendorong pertumbuhan dan penciptaan lapangan
pekerjaan.
3. Pembangunan
berkelanjutan: Pengadaan juga berperan dalam mencapai tujuan pembangunan
berkelanjutan. Dengan memprioritaskan pengadaan dari pemasok yang mengadopsi
praktik ramah lingkungan, pemerintah dapat mempromosikan keberlanjutan
lingkungan.
Pengadaan Barang/Jasa sebagai
Kunci Keberhasilan
Kini, marilah kita lihat beberapa
contoh konkret bagaimana pengadaan barang/jasa telah berkontribusi terhadap
keberhasilan visi dan misi organisasi pemerintah.
1. Penyediaan
layanan kesehatan: Dalam konteks pandemi global, pengadaan efisien dan efektif
dari peralatan medis dan vaksin adalah kunci keberhasilan dalam penanganan
krisis. Tanpa proses pengadaan yang baik, penanganan kesehatan masyarakat akan
menjadi sangat sulit.
2. Pembangunan
infrastruktur: Dalam proyek infrastruktur skala besar, seperti pembangunan
jalan raya, jembatan, atau bandara, proses pengadaan yang efisien dan efektif
sangat penting untuk menyelesaikan proyek tepat waktu dan dalam anggaran.
3. Pendidikan:
Untuk penyediaan buku, perangkat teknologi, dan sumber daya pendidikan lainnya,
proses pengadaan yang baik sangat penting. Ini memastikan bahwa siswa dan guru
memiliki sumber daya yang mereka butuhkan untuk mendapatkan dan memberikan
pendidikan yang berkualitas.
Oleh karena itu, sangat jelas
bahwa pengadaan barang/jasa adalah kunci keberhasilan dalam pencapaian visi dan
misi organisasi pemerintah. Sebagai pimpinan, sangat penting untuk memberikan
perhatian yang layak terhadap proses ini, dan memastikan bahwa ia dilakukan
dengan cara yang paling efisien, efektif, dan transparan.
Menghadapi Tantangan dalam
Pengadaan Barang/Jasa
Meski begitu, penting untuk
diingat bahwa proses pengadaan barang/jasa tidak tanpa tantangan. Berikut
adalah beberapa tantangan umum yang sering dihadapi oleh organisasi pemerintah:
1. Kurangnya
transparansi: Transparansi adalah salah satu elemen kunci dalam proses
pengadaan. Namun, dalam banyak kasus, proses ini masih kurang transparan, yang
dapat mengarah pada korupsi dan penyalahgunaan dana publik.
2. Keterlambatan
dalam proses pengadaan: Proses pengadaan sering kali memakan waktu yang lama,
yang dapat menyebabkan keterlambatan dalam penyediaan barang dan jasa.
3. Kurangnya
profesionalisme: Pengadaan barang dan jasa memerlukan pengetahuan dan keterampilan
khusus. Namun, dalam banyak organisasi pemerintah, masih kurangnya profesional
yang memiliki pengetahuan dan keterampilan tersebut.
4. Teknologi
yang ketinggalan zaman: Dalam era digital saat ini, teknologi memainkan peran
penting dalam proses pengadaan. Namun, banyak organisasi pemerintah masih
menggunakan sistem pengadaan yang ketinggalan zaman, yang dapat memperlambat
proses dan mengurangi efisiensi.
Meningkatkan Proses Pengadaan
Barang/Jasa
Untuk menghadapi tantangan ini,
organisasi pemerintah perlu mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan proses
pengadaan mereka. Berikut adalah beberapa strategi yang dapat digunakan:
1. Adopsi
teknologi digital: Teknologi digital dapat membantu mempercepat proses
pengadaan dan meningkatkan transparansi. Misalnya, dengan menggunakan sistem
pengadaan elektronik, organisasi pemerintah dapat memantau proses pengadaan
secara real-time dan memastikan bahwa semua pihak terlibat dalam proses ini.
2. Peningkatan
kapasitas profesional pengadaan: Untuk memastikan bahwa proses pengadaan
dilakukan dengan efektif dan efisien, penting untuk memiliki profesional
pengadaan yang berpengetahuan dan berpengalaman. Hal ini dapat dicapai melalui
pelatihan dan pengembangan profesional.
3. Pengembangan
kebijakan pengadaan yang lebih baik: Kebijakan pengadaan yang baik dapat
membantu memastikan bahwa proses pengadaan dilakukan dengan cara yang adil dan
transparan. Hal ini mencakup pengembangan kriteria penilaian yang jelas dan
prosedur penyelesaian sengketa.
Apa Kata
Ahli Pengadaan Dunia?
Berikut
adalah beberapa kutipan dari para ahli pengadaan dan manajemen rantai pasokan,
yang mendukung pentingnya pengadaan dalam organisasi:
1.
“Purchasing
and supply management professionals have a unique role in contributing to the
bottom line profitability of the firm and in a broader sense, to the welfare of
the societies in which they serve.” — Dr. Robert Handfield, Bank of America
University Distinguished Professor of Supply Chain Management at NC State
University (Handfield et al., 2015).
“Profesional
pengadaan dan manajemen pasokan memiliki peran unik dalam berkontribusi
terhadap keuntungan bersih perusahaan dan dalam pengertian yang lebih luas,
terhadap kesejahteraan masyarakat di mana mereka berada.”
Sumber: Handfield, R. M., Monczka, R.,
Giunipero, L., & Patterson, J. L. (2015). Purchasing and supply chain
management. Cengage Learning.
2.
"Successful
purchasing is dependent upon effective relationships both inside and outside
the organization." — Dr. Kenneth Lysons and Dr. Brian Farrington,
authors of "Procurement and Supply Chain Management"
Sumber: Lysons, K., & Farrington, B.
(2016). Procurement and Supply Chain Management. Pearson UK.
"Pengadaan yang sukses
bergantung pada hubungan yang efektif baik di dalam maupun di luar
organisasi."
3.
"The
role of procurement extends far beyond the belief that procurement’s primary
role is to obtain goods and services in response to internal needs. To operate
successfully, procurement must be seen as a strategic activity in all respects."
— Dr. Arjan J. Van Weele, author of "Purchasing and Supply Chain
Management: Analysis, strategy, planning and practice"
Sumber: Van Weele, A. J. (2010). Purchasing
and supply chain management: Analysis, strategy, planning and practice. Cengage
Learning EMEA.
"Peran pengadaan melampaui
kepercayaan bahwa peran utama pengadaan adalah untuk mendapatkan barang dan
jasa sebagai respon terhadap kebutuhan internal. Untuk beroperasi dengan
sukses, pengadaan harus dilihat sebagai aktivitas strategis dalam semua
hal."
4.
"At
its highest level, supply chain management is a strategic issue, dealing with
the competitive long-term performance of the whole chain." — Martin
Christopher, Emeritus Professor of Marketing and Logistics at Cranfield School
of Management
Sumber: Christopher, M. (2016). Logistics
& supply chain management. Pearson UK.
"Pada level tertingginya,
manajemen rantai pasokan adalah masalah strategis, yang berurusan dengan
kinerja jangka panjang yang kompetitif dari seluruh rantai."
Analisis
SWOT
Analisis SWOT adalah alat
manajemen strategis yang digunakan untuk mengevaluasi Kekuatan (Strengths),
Kelemahan (Weaknesses), Peluang (Opportunities), dan Ancaman (Threats) yang
terkait dengan suatu proyek atau dalam suatu bisnis. Dalam konteks pengadaan
barang/jasa di suatu organisasi pemerintah, analisis ini bisa dilakukan sebagai
berikut:
1. Kekuatan (Strengths):
-
Efisiensi dan Efektivitas: Pengadaan yang baik
dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasional organisasi pemerintah
dengan memastikan barang dan jasa yang dibutuhkan tersedia tepat waktu, dengan
kualitas yang tepat dan harga yang kompetitif.
-
Pendorong Inovasi: Melalui proses pengadaan,
organisasi pemerintah dapat merangsang inovasi dengan memilih pemasok yang
menawarkan solusi baru dan lebih baik.
-
Pengaruh terhadap Ekonomi: Proses pengadaan
memberikan kesempatan kepada bisnis lokal untuk tumbuh dan berkembang, yang
pada gilirannya mendukung pertumbuhan ekonomi.
2. Kelemahan (Weaknesses):
-
Kurangnya Transparansi: Proses pengadaan sering
kali tidak transparan, yang bisa membuka pintu untuk korupsi dan penyalahgunaan
dana publik.
-
Proses yang Lambat: Proses pengadaan sering kali
memakan waktu lama, yang bisa memperlambat operasional dan penyediaan layanan
publik.
-
Ketergantungan terhadap Pemasok: Organisasi
pemerintah sering kali sangat bergantung pada pemasok tertentu, yang bisa
menimbulkan masalah jika pemasok tersebut gagal menyediakan barang atau jasa
yang dibutuhkan.
3. Peluang (Opportunities):
-
Digitalisasi: Penerapan teknologi digital dalam
proses pengadaan dapat membantu meningkatkan efisiensi dan transparansi.
-
Peningkatan Kapasitas Profesional: Melalui
pelatihan dan pengembangan profesional, organisasi pemerintah dapat
meningkatkan kualitas tim pengadaannya.
-
Kebijakan Pengadaan yang Lebih Baik: Pengembangan
kebijakan pengadaan yang lebih baik dapat membantu memastikan proses pengadaan
yang adil dan transparan.
4. Ancaman (Threats):
-
Korupsi: Tanpa transparansi dan pengawasan yang
memadai, proses pengadaan bisa menjadi rentan terhadap korupsi.
-
Pemasok yang Tidak Dapat Dipercaya: Jika pemasok
gagal memenuhi kontrak mereka, hal itu bisa mengganggu operasional dan
penyediaan layanan publik.
-
Perubahan Harga: Fluktuasi harga dapat mengganggu
proses pengadaan dan bisa menyebabkan organisasi pemerintah membayar lebih
untuk barang atau jasa yang dibutuhkan.
Analisis
PESTEL
Analisis
PESTEL adalah kerangka yang digunakan untuk menganalisis faktor lingkungan
makro yang mempengaruhi organisasi dan industri. Ini mencakup faktor Politik
(Political), Ekonomi (Economic), Sosial (Sociocultural), Teknologi
(Technological), Lingkungan (Environmental), dan Hukum (Legal). Berikut adalah
analisis PESTEL dalam konteks pengadaan barang/jasa di suatu organisasi
pemerintah:
1.
Politik (Political):
-
Kebijakan
Pemerintah: Kebijakan pemerintah dapat sangat mempengaruhi proses pengadaan,
termasuk kebijakan tentang transparansi, persyaratan pemasok, dan penggunaan
barang dan jasa lokal.
-
Stabilitas
Politik: Stabilitas politik di suatu negara atau wilayah juga bisa mempengaruhi
proses pengadaan. Ketidakstabilan politik dapat menyebabkan gangguan pada
rantai pasokan.
2.
Ekonomi (Economic):
-
Kondisi
Ekonomi: Kondisi ekonomi suatu negara atau wilayah dapat mempengaruhi proses
pengadaan. Misalnya, resesi ekonomi dapat mempengaruhi ketersediaan dan harga
barang dan jasa.
-
Fluktuasi
Mata Uang: Perubahan nilai tukar mata uang juga dapat mempengaruhi biaya
pengadaan, terutama jika barang atau jasa dibeli dari pemasok internasional.
3.
Sosial (Sociocultural):
-
Norma dan
Nilai Masyarakat: Nilai dan norma masyarakat dapat mempengaruhi keputusan
pengadaan, seperti keputusan untuk membeli dari pemasok yang menghargai hak
pekerja atau yang menggunakan praktik ramah lingkungan.
-
Tingkat
Pendidikan dan Keterampilan: Ketersediaan tenaga kerja yang terampil dan
berpendidikan juga dapat mempengaruhi proses pengadaan. Misalnya, kurangnya
profesional pengadaan yang terampil dapat menyebabkan ineffisiensi dan masalah
lainnya dalam proses pengadaan.
4.
Teknologi (Technological):
-
Digitalisasi:
Adopsi teknologi digital dalam proses pengadaan dapat membantu meningkatkan
efisiensi dan transparansi.
-
Teknologi
Baru: Teknologi baru dan inovatif dapat membuka peluang baru untuk proses
pengadaan. Misalnya, penggunaan blockchain dalam proses pengadaan dapat
membantu memastikan transparansi dan kepercayaan.
5.
Lingkungan (Environmental):
-
Pengaruh
Lingkungan: Dalam rangka mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan, organisasi
pemerintah mungkin memutuskan untuk membeli barang dan jasa dari pemasok yang
menggunakan praktik ramah lingkungan.
-
Bencana Alam:
Bencana alam dapat mengganggu rantai pasokan dan mempengaruhi proses pengadaan.
6.
Hukum (Legal):
-
Regulasi
Pengadaan: Undang-undang dan regulasi terkait pengadaan dapat mempengaruhi
bagaimana proses pengadaan dilakukan.
-
Hukum
Internasional: Jika organisasi pemerintah membeli barang atau jasa dari pemasok
internasional, hukum internasional dan perjanjian perdagangan juga dapat
mempengaruhi proses pengadaan.
Menutup dengan Catatan Penting
Pengadaan barang/jasa adalah
kunci untuk keberhasilan organisasi pemerintah dalam mencapai visi dan misinya.
Oleh karena itu, penting bagi setiap pemimpin untuk memahami pentingnya proses
ini dan berkomitmen untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensinya.
Dengan pemahaman yang lebih baik
tentang peran pengadaan dan dengan memanfaatkan strategi yang tepat, organisasi
pemerintah dapat memanfaatkan proses ini sebagai alat untuk mencapai tujuan
mereka, memperbaiki layanan publik, dan pada akhirnya, membantu menciptakan
masyarakat yang lebih baik.
Dalam kata-kata bijak ahli
pengadaan terkemuka, Dr. Robert Handfield dari NC State University,
"Pengadaan bukan hanya tentang membeli barang atau jasa, tetapi juga
tentang membangun hubungan, mendorong inovasi, dan menciptakan nilai bagi semua
pihak yang terlibat." Selamat menjalankan peran penting ini dan semoga sukses
dalam misi Anda.
Daftar
pustaka
Carr, A. & Smeltzer, L. (1997). An
empirically based operational definition of strategic purchasing. European
Journal of Purchasing & Supply Management, 3(4), 199-207.
Cousins, P. D., Lamming, R. C., Lawson,
B., & Squire, B. (2008). Strategic supply management: principles, theories
and practice. Pearson Education.
Handfield, R., Monczka, R., Giunipero,
L., & Patterson, J. (2009). Sourcing and supply chain management. Cengage
Learning.
Lysons, K., & Farrington, B. (2016).
Procurement and supply chain management. Pearson UK.
Monczka, R. M., Handfield, R. B.,
Giunipero, L. C., & Patterson, J. L. (2015). Purchasing and supply chain
management. Cengage Learning.
Swink, M., Melnyk, S. A., Hartley, J. L.,
& Cooper, M. B. (2017). Managing operations across the supply chain.
McGraw-Hill Education.
Weele, A. J. (2010). Purchasing and
supply chain management: Analysis, strategy, planning and practice. Cengage
Learning EMEA.
Zheng, J., Roehrich, J. K., & Lewis,
M. A. (2008). The dynamics of contractual and relational governance: Evidence
from long-term public–private procurement arrangements. Journal of Purchasing
and Supply Management, 14(1), 43-54.
Porter, M.E. (1980). Competitive
Strategy: Techniques for Analyzing Industries and Competitors. The Free Press.
PESTEL analysis. (2021, September 13). In
Wikipedia. https://en.wikipedia.org/wiki/PEST_analysis
Komentar
Posting Komentar