IDENTIFIKASI ALTERNATIF KEBUTUHAN “JASA EVENT ORGANIZER” UNTUK KANTOR PEMERINTAH
Bandung, 28 Maret
2024
Penulis: Agus Arif
Rakhman, M.M.
Pengelola Pengadaan
Ahli Madya, BMKG RI, Fasilitator Kehormatan Bidang Pengadaan Barang/Jasa LKPP
RI, Probity Advisor LKPP RI, Anggota Tim Perumus Peraturan LKPP RI, Ahli
Penyusun SOP Pengadaan Barang/Jasa
PENGANTAR
Dalam perjalanan
menuju penyelenggaraan pengadaan yang efisien dan efektif di lingkungan kantor
pemerintah, pendekatan metodis dalam identifikasi kebutuhan barang/jasa menjadi
fondasi yang tidak tergantikan. Artikel ini menguraikan sebuah metodologi terstruktur
yang terdiri dari "9 Langkah Taktis Identifikasi Kebutuhan
Barang/Jasa", dengan penekanan khusus pada tiga langkah pertama:
identifikasi jenis/tipe barang/jasa, klasifikasi berdasarkan spesifikasi teknis
dari kualitas rendah hingga tinggi, dan pemetaan korelasi antara kedua aspek
tersebut. Langkah-langkah ini direfleksikan melalui pengisian formulir
identifikasi kebutuhan, sebuah proses yang dirancang untuk menyediakan kerangka
kerja komprehensif dalam pengelolaan kebutuhan spesifik, kali ini diarahkan
pada penyediaan "jasa event organizer". Melalui pendekatan ini,
diharapkan dapat dicapai pemahaman yang lebih mendalam tentang spektrum layanan
yang dibutuhkan, mulai dari yang paling fundamental hingga aspek-aspek yang
lebih kompleks dan khusus. Manfaat utama dari proses ini tidak hanya terbatas
pada pencapaian efisiensi biaya dan waktu, tetapi juga dalam memastikan bahwa
hasil akhir dari pengadaan jasa tersebut dapat memenuhi ekspektasi dan
kebutuhan spesifik dari kantor pemerintah yang bersangkutan. Dengan demikian,
tujuan utama dari identifikasi kebutuhan ini adalah untuk memfasilitasi proses
pengambilan keputusan yang lebih informasi dan strategis dalam pengadaan
barang/jasa, khususnya dalam konteks penyelenggaraan event yang memerlukan
ketelitian dan adaptasi terhadap kebutuhan spesifik.
LANGKAH 1 : IDENTIFIKASI JENIS/TIPE BARANG/JASA
Dalam konteks pengadaan
barang/jasa di lingkungan kantor pemerintah Indonesia, identifikasi kebutuhan
yang teliti dan mendalam merupakan langkah awal yang kritis. Hal ini tidak
hanya memastikan bahwa barang/jasa yang diperoleh sesuai dengan kebutuhan spesifik
lembaga, tetapi juga menjamin efisiensi dan efektivitas penggunaan anggaran.
Dalam penulisan ini, kita akan membahas tentang penyediaan "jasa event
organizer", sebuah layanan yang memiliki variasi luas berdasarkan
jenis/tipe, fungsi, ciri khas, serta contoh merek yang relevan. Analisis ini
dibentuk melalui pendekatan yang terstruktur, memanfaatkan teori manajemen
pengadaan dan studi pasar yang relevan untuk menyediakan insight yang dapat
diandalkan.
1. Jenis/Tipe: Manajemen Acara
Penuh (Full-Service Event Management)
-
Fungsi
Kebutuhan: Menyediakan layanan lengkap mulai dari perencanaan, pelaksanaan,
hingga evaluasi acara.
-
Ciri
Khas: Layanan ini mencakup semua aspek pengelolaan event, termasuk pemilihan
lokasi, dekorasi, catering, hiburan, hingga manajemen logistik.
-
Contoh
Merek: Dyandra Promosindo (produk dalam negeri), Sembilan Event (populer di
Indonesia).
2. Jenis/Tipe: Penyelenggara
Acara Khusus (Specialized Event Organizer)
-
Fungsi
Kebutuhan: Fokus pada jenis acara tertentu, seperti seminar, pameran, atau
konser.
-
Ciri
Khas: Mereka memiliki keahlian khusus dalam mengelola acara dengan tipe atau
tema tertentu, memungkinkan penyelenggaraan acara yang lebih sesuai dengan
tujuan spesifik.
-
Contoh
Merek: Indonesia Convention Exhibition (ICE) untuk pameran, Java Festival
Production untuk konser musik.
3. Jenis/Tipe: Koordinator Acara
(Event Coordinator)
-
Fungsi
Kebutuhan: Fokus pada koordinasi hari-H acara, termasuk penjadwalan dan
manajemen vendor.
-
Ciri
Khas: Layanan ini ideal untuk instansi yang memerlukan dukungan eksekusi di
hari acara tanpa perlu layanan manajemen penuh.
-
Contoh
Merek: Raja Koordinator (produk dalam negeri), EOIndonesia untuk layanan
koordinasi.
4. Jenis/Tipe: Konsultan Acara
(Event Consulting)
-
Fungsi
Kebutuhan: Memberikan advis dan strategi perencanaan acara tanpa mengambil alih
pelaksanaan keseluruhan.
-
Ciri
Khas: Pilihan tepat untuk instansi yang memiliki tim internal untuk pelaksanaan
namun memerlukan panduan strategis atau ide kreatif.
-
Contoh
Merek: MKEOI (Majelis Konsultan Event Organizer Indonesia), Eventure Indonesia.
Analisis ini menggarisbawahi
pentingnya pemilihan penyedia jasa event organizer yang tidak hanya berdasarkan
pada kemampuan mereka untuk menyelenggarakan acara, tapi juga kesesuaian dengan
tugas dan fungsi instansi pemerintah. Dalam memilih penyedia jasa, instansi
harus mempertimbangkan kompetensi khusus, rekam jejak, dan kemampuan adaptasi
penyedia jasa terhadap kebutuhan unik dan dinamis yang mungkin timbul.
Pendekatan ini memastikan bahwa acara yang diselenggarakan tidak hanya sukses
secara operasional, tetapi juga efektif dalam mencapai tujuan komunikasi dan
engagement dengan stakeholders terkait.
LANGKAH 2: IDENTIFIKASI KLASIFIKASI SPESIFIKASI
TEKNIS
Dalam menyelami lebih dalam
klasifikasi spesifikasi teknis dari kualitas rendah hingga tinggi, penting
untuk menguraikan secara rinci karakteristik dan implikasi dari masing-masing
kategori, terutama dalam konteks pengadaan di sektor pemerintah. Proses ini
membutuhkan evaluasi yang komprehensif terhadap aspek-aspek seperti kualitas
material, efisiensi biaya, keberlanjutan, dan potensi dampak terhadap prestasi
dan reputasi lembaga pemerintah.
1. Kualitas Rendah: Penghematan Biaya dengan
Konsekuensi
Pilihan untuk spesifikasi teknis
kualitas rendah sering kali didasarkan pada alokasi anggaran yang ketat, di
mana prioritas utama adalah minimasi pengeluaran awal. Namun, keputusan ini
bisa berakibat pada biaya operasional yang meningkat, termasuk frekuensi
perawatan yang lebih tinggi dan penggantian dini akibat usia pakai yang lebih
pendek. Dari perspektif jangka panjang, ini dapat berujung pada 'penghematan
palsu', di mana total biaya kepemilikan (TCO) menjadi lebih tinggi daripada
jika pilihan awalnya adalah produk dengan kualitas lebih baik. Selain itu,
penggunaan produk atau jasa kualitas rendah dapat mempengaruhi kinerja
keseluruhan dan kepuasan pengguna, potensial menurunkan moral tim dan citra
institusi.
2. Kualitas Menengah: Keseimbangan Antara
Biaya dan Nilai
Kategori menengah menawarkan
solusi yang lebih seimbang, mencapai titik tengah antara investasi awal dan
efisiensi operasional. Produk atau jasa dengan spesifikasi teknis kualitas
menengah biasanya dibangun dengan bahan yang cukup baik dan desain yang mempertimbangkan
kebutuhan pengguna tanpa mengejar puncak inovasi. Pilihan ini seringkali cukup
untuk memenuhi standar operasional tanpa mengorbankan kinerja atau durabilitas
secara signifikan. Untuk banyak instansi pemerintah, opsi ini menyediakan
kompromi yang ideal, memaksimalkan anggaran sambil tetap mempertahankan standar
layanan dan keandalan produk.
3. Kualitas Tinggi: Investasi dalam Keunggulan
dan Durabilitas
Memilih spesifikasi teknis
kualitas tinggi berarti berinvestasi dalam produk atau jasa yang menawarkan
performa terbaik, keandalan, dan durabilitas. Dengan menggunakan material
terbaik, teknologi terbaru, dan proses manufaktur yang ketat, produk kualitas
tinggi ini dirancang untuk bertahan dalam jangka panjang, menawarkan pengalaman
pengguna yang superior dan efisiensi operasional. Dalam banyak kasus, biaya
awal yang lebih tinggi dapat diimbangi oleh penghematan dalam biaya operasional
dan pemeliharaan, serta peningkatan produktivitas dan kepuasan pengguna. Untuk
proyek-proyek penting dan infrastruktur kritis, investasi dalam kualitas tinggi
tidak hanya memperlihatkan komitmen terhadap keunggulan tetapi juga menjamin
stabilitas dan keandalan yang diperlukan.
Implementasi dan Pertimbangan Strategis
Dalam mengimplementasikan
klasifikasi spesifikasi teknis ini, penting bagi pengambil keputusan untuk
melakukan analisis menyeluruh mengenai kebutuhan spesifik, potensi jangka
panjang, dan anggaran yang tersedia. Pendekatan seperti Analisis Biaya-Manfaat (Cost-Benefit
Analysis, CBA) dan Penilaian Risiko dapat memberikan wawasan penting dalam
menentukan kategori yang paling sesuai. Selain itu, pertimbangan terhadap aspek
keberlanjutan dan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) juga semakin menjadi
faktor kunci dalam pengambilan keputusan pengadaan.
Dengan memadukan teori manajemen
kualitas, seperti Total Quality Management (TQM), dengan praktik pengadaan yang
baik, instansi pemerintah dapat mengoptimalkan penggunaan sumber daya,
memaksimalkan nilai investasi, dan mendukung pencapaian tujuan
strategis mereka. Proses pengadaan yang
terinformasi dan strategis ini tidak hanya meningkatkan efisiensi dan
efektivitas operasional tetapi juga berkontribusi pada pembangunan
berkelanjutan dan kepuasan stakeholder.
KORELASI LANGKAH 1 DAN 2 ATAS PENETAPAN KEBUTUHAN
PENGADAAN BARANG/JASA
Dalam arsitektur pengadaan
pemerintah, pengklasifikasian dan identifikasi kebutuhan terhadap barang atau
jasa menuntut sebuah pendekatan yang terstruktur dan analitis, yang tidak hanya
mengakomodasi spektrum kebutuhan saat ini tapi juga proyektif terhadap
kebutuhan di masa depan. Pendekatan ini memerlukan pemahaman mendalam tentang
hubungan teknis antara jenis dan tipe barang dengan klasifikasi spesifikasi
teknisnya, serta kemampuan untuk mengidentifikasi secara akurat potensi
kebutuhan yang akan muncul.
Pendekatan Terstruktur dalam Identifikasi
Kebutuhan
Penggunaan kerangka kerja
seperti Analisis Kebutuhan Berbasis Fungsi (Function-Based Requirement
Analysis) memungkinkan instansi pemerintah untuk mengidentifikasi barang atau
jasa berdasarkan fungsi atau manfaat yang mereka sediakan. Pendekatan ini melibatkan
beberapa langkah kunci, termasuk:
1. Penggalian Kebutuhan:
Mengidentifikasi kebutuhan inti dari instansi pemerintah melalui wawancara,
survei, dan sesi brainstorming dengan pemangku kepentingan.
2. Klasifikasi Kebutuhan:
Mengelompokkan kebutuhan tersebut ke dalam kategori berdasarkan urgensi dan
relevansi, dari kritis hingga opsional.
3. Penentuan Spesifikasi Teknis:
Menetapkan spesifikasi teknis yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan
tersebut, dari kualitas rendah hingga tinggi.
Hubungan Teknis Antara Jenis/Tipe Barang
dan Klasifikasi Spesifikasi
Hubungan antara jenis atau tipe
barang dengan klasifikasi spesifikasinya adalah multifaset dan kompleks.
Sebagai contoh:
-
Barang
Teknologi Informasi: Barang ini membutuhkan spesifikasi teknis tinggi karena
berkaitan langsung dengan efisiensi operasional dan keamanan data. Identifikasi
kebutuhan di sini akan berfokus pada kapasitas, kecepatan, ketahanan terhadap
serangan cyber, dan kompatibilitas dengan sistem yang sudah ada.
-
Kendaraan
Operasional: Untuk kendaraan, spesifikasi mungkin berkisar dari menengah hingga
tinggi tergantung pada penggunaannya—apakah untuk transportasi rutin atau
operasi khusus seperti pengawasan dan penyelamatan.
Identifikasi Berbagai Potensi Kebutuhan
Identifikasi kebutuhan yang
komprehensif mempertimbangkan tidak hanya kebutuhan saat ini tetapi juga
proyeksi ke depan, mengantisipasi perubahan teknologi, regulasi, dan dinamika
sosial ekonomi. Beberapa potensi kebutuhan yang mungkin termasuk:
-
Kebutuhan
terhadap Keberlanjutan: Dengan semakin meningkatnya kesadaran akan isu
lingkungan, kebutuhan terhadap barang/jasa yang ramah lingkungan dengan
spesifikasi keberlanjutan menjadi semakin kritis.
-
Adaptasi
terhadap Perubahan Teknologi: Dalam dunia yang cepat berubah, kebutuhan
terhadap barang/jasa yang dapat dengan mudah diadaptasi atau diperbarui menjadi
penting untuk memastikan keberlangsungan operasi.
Teori dan Bukti Pendukung
Teori Manajemen Kualitas Total
(Total Quality Management, TQM) memberikan landasan teoretis yang kuat dalam
menghubungkan identifikasi kebutuhan dengan pengadaan barang atau jasa,
menekankan pada pengadaan yang tidak hanya memenuhi spesifikasi teknis tetapi
juga memberikan nilai tambah dalam hal kepuasan pengguna dan efisiensi
operasional. Studi kasus tentang pengadaan pemerintah yang berhasil, seperti
implementasi sistem e-procurement di beberapa lembaga pemerintah, menunjukkan
pentingnya pendekatan terstruktur dan berbasis data dalam meningkatkan
transparansi dan akuntabilitas pengadaan.
Dengan demikian, hubungan teknis
antara jenis/tipe barang, klasifikasi spesifikasi, dan identifikasi kebutuhan
merupakan aspek kritis dalam pengadaan pemerintah, membutuhkan analisis yang
menyeluruh dan pendekatan yang adaptif terhadap perubahan kebutuhan dan
kondisi. Melalui penerapan prinsip-prinsip manajemen pengadaan yang baik dan
pemanfaatan teknologi informasi, instansi pemerintah dapat mencapai pengadaan
yang tidak hanya efisien dan efektif, tetapi juga responsif terhadap kebutuhan
masa kini dan masa depan.
CONTOH PENETAPAN KEBUTUHAN JASA EVENT ORGANIZER UNTUK
KEGIATAN SOSIALISASI DAN PENYULUHAN
Untuk kegiatan sosialisasi dan
penyuluhan suatu kantor pemerintahan, jenis barang/jasa yang paling cocok
adalah Jasa Event Organizer (EO) dengan spesifikasi teknis kualitas menengah,
jenis jasa Event Organizer (EO) yang paling sesuai adalah Koordinator Acara
(Event Coordinator) Penentuan ini
berdasarkan pada beberapa faktor kunci, termasuk tujuan kegiatan, target
audiens, dan keterbatasan anggaran yang sering dihadapi oleh instansi
pemerintah.
Justifikasi Pemilihan:
1. Tujuan Kegiatan: Kegiatan
sosialisasi dan penyuluhan umumnya bertujuan untuk menyampaikan informasi
penting kepada masyarakat atau kelompok target tertentu. Maka, fokus utama
adalah pada kelancaran penyampaian pesan dan interaksi dengan audiens, bukan
pada kemewahan atau kecanggihan teknologi yang digunakan.
2. Target Audiens: Audiens untuk
kegiatan ini sering kali beragam, dari masyarakat umum hingga stakeholder
spesifik. Oleh karena itu, penyedia jasa EO yang dipilih harus mampu
menyesuaikan konsep dan pelaksanaan event sesuai dengan kebutuhan spesifik
audiens, tanpa harus melibatkan aspek-aspek teknis atau dekoratif berlebihan
yang tidak menambah nilai substansial pada tujuan sosialisasi.
3. Keterbatasan Anggaran: Instansi
pemerintah seringkali beroperasi di bawah keterbatasan anggaran yang ketat.
Memilih jasa EO dengan spesifikasi kualitas menengah memungkinkan optimalisasi
penggunaan dana dengan tetap mencapai tujuan kegiatan secara efektif.
Estimasi Anggaran:
Anggaran yang diajukan untuk
penyelenggaraan kegiatan sosialisasi dan penyuluhan dengan menggunakan jasa EO
kualitas menengah dapat diestimasikan sebagai berikut (dalam konteks
Indonesia):
-
Sewa
Tempat: Rp 10.000.000,- untuk satu hari.
-
Peralatan
Audio Visual: Rp 5.000.000,-.
-
Catering:
Rp 15.000.000,- untuk 100 orang.
-
Pembicara/Entertainer:
Rp 10.000.000,-.
-
Dekorasi
dan Branding Event: Rp 5.000.000,-.
-
Biaya
Manajemen EO: Rp 15.000.000,-.
-
Lain-lain
(Transportasi, Dokumentasi, dll): Rp 5.000.000,-.
Total Estimasi Anggaran: Rp
65.000.000,-
Alasan Tidak Memilih Jenis dan Spesifikasi
Lain:
-
Kualitas
Rendah: Meskipun dapat mengurangi pengeluaran lebih lanjut, penggunaan jasa EO
dengan spesifikasi rendah berisiko menghasilkan kegiatan yang kurang
terorganisir dan kurang efektif dalam menyampaikan pesan kepada audiens. Ini
juga dapat mempengaruhi citra instansi pemerintah dalam pandangan masyarakat.
-
Kualitas
Tinggi: Penggunaan jasa EO dengan spesifikasi kualitas tinggi mungkin akan
melibatkan penggunaan teknologi canggih dan konsep event yang lebih mewah, yang
pada akhirnya tidak esensial untuk tujuan sosialisasi dan penyuluhan. Hal ini
akan menyebabkan penggunaan anggaran yang tidak efisien, di mana dana tersebut
bisa dialokasikan untuk kegiatan lain yang lebih membutuhkan.
Memilih jasa EO dengan
spesifikasi kualitas menengah merupakan pendekatan yang seimbang, memastikan
penyelenggaraan kegiatan sosialisasi dan penyuluhan yang efektif dan
profesional, sekaligus mengoptimalkan penggunaan sumber daya dan anggaran yang
tersedia. Pendekatan ini mengakui pentingnya kesesuaian antara sumber daya yang
digunakan dengan tujuan dan kebutuhan kegiatan, menempatkan prioritas pada
substansi dan efektivitas komunikasi.
Untuk kegiatan sosialisasi dan
penyuluhan oleh suatu kantor pemerintahan, jenis jasa Event Organizer (EO) yang
paling sesuai adalah Koordinator Acara (Event Coordinator) dengan spesifikasi
teknis kualitas menengah. Pilihan ini didasarkan pada kebutuhan akan koordinasi
yang efektif dan efisien dalam pelaksanaan acara, di mana tujuan utamanya
adalah penyampaian informasi dan interaksi dengan audiens secara langsung.
Alasan Memilih Koordinator Acara:
1. Fokus pada Efisiensi
Pelaksanaan: Koordinator Acara memiliki keahlian dalam mengelola aspek logistik
dan operasional acara, memastikan semua berjalan sesuai rencana tanpa
memerlukan sumber daya berlebih.
2. Penyesuaian dengan Kebutuhan
Sosialisasi: Jenis jasa ini memungkinkan penyesuaian yang fleksibel terhadap
format dan skala acara, yang sangat penting untuk kegiatan sosialisasi dan
penyuluhan yang mungkin membutuhkan pendekatan yang berbeda-beda tergantung
pada topik dan target audiens.
3. Optimalisasi Anggaran: Dengan
memfokuskan pada koordinasi dan eksekusi acara, kantor pemerintah dapat
mengoptimalkan penggunaan anggaran untuk aspek-aspek yang paling kritikal,
seperti materi penyuluhan, tanpa mengorbankan kualitas keseluruhan acara.
Alasan Tidak Memilih Jenis Jasa EO Lainnya:
-
Manajemen
Acara Penuh (Full-Service Event Management): Walaupun menyediakan layanan yang
lengkap, jenis jasa ini cenderung membutuhkan anggaran yang lebih besar karena
meliputi aspek-aspek yang mungkin tidak esensial untuk kegiatan sosialisasi dan
penyuluhan, seperti dekorasi dan entertainment yang mewah.
-
Penyelenggara
Acara Khusus (Specialized Event Organizer): Jenis jasa ini lebih cocok untuk
acara dengan tema atau kebutuhan khusus yang sangat spesifik, seperti konser
musik atau pameran. Untuk kegiatan sosialisasi dan penyuluhan yang membutuhkan
fleksibilitas dan adaptasi terhadap berbagai topik dan audiens, jasa ini
mungkin kurang efektif
-
Konsultan
Acara (Event Consulting): Sementara konsultasi bisa memberikan nilai tambah
dalam perencanaan strategis, kegiatan sosialisasi dan penyuluhan seringkali
lebih membutuhkan tindakan eksekutif daripada hanya advis. Oleh karena itu,
memilih jasa konsultasi murni tanpa dukungan eksekusi bisa menjadi kurang
efisien.
Memilih Koordinator Acara dengan
spesifikasi kualitas menengah memberikan keseimbangan antara efisiensi
penggunaan anggaran dan efektivitas penyelenggaraan acara. Pendekatan ini
memastikan bahwa tujuan kegiatan sosialisasi dan penyuluhan dapat tercapai dengan
sukses, sambil mempertahankan kualitas dan profesionalisme acara tanpa
mengorbankan aspek penting lainnya.
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
Dalam penjelajahan mendalam
terkait pengadaan barang dan jasa di lingkungan kantor pemerintahan, pemahaman
yang komprehensif tentang identifikasi kebutuhan menjadi titik awal yang
krusial. Proses ini tidak hanya melibatkan pemilihan jenis dan tipe barang/jasa
yang sesuai tetapi juga penentuan spesifikasi teknis yang tepat, yang
berkolaborasi secara langsung dengan tujuan dan fungsi instansi. Pendekatan
yang terstruktur dan analitis, berbasis pada penilaian kebutuhan yang
menyeluruh dan adaptasi terhadap kondisi yang berubah, merupakan kunci dalam
mengoptimalkan penggunaan sumber daya dan anggaran yang tersedia.
Kesimpulannya, identifikasi
kebutuhan barang/jasa di sektor pemerintah memerlukan lebih dari sekedar
pemahaman dasar tentang apa yang dibutuhkan; ia menuntut analisis mendalam
tentang bagaimana setiap kebutuhan tersebut berkontribusi terhadap pencapaian tujuan
lembaga. Melalui penerapan metode yang sistematis dan penilaian kualitatif dari
rendah hingga tinggi, instansi dapat mengarahkan sumber dayanya ke solusi yang
paling efektif dan efisien.
Oleh karena itu, rekomendasi
yang dapat diberikan meliputi perlunya pelatihan dan pengembangan kapasitas
bagi para pengambil keputusan pengadaan untuk meningkatkan kemampuan analitis
dan strategis mereka. Selain itu, implementasi teknologi informasi dan sistem
e-procurement yang robust bisa meningkatkan transparansi dan akuntabilitas
dalam pengadaan barang dan jasa. Terakhir, adaptabilitas dan fleksibilitas
dalam menanggapi perubahan kebutuhan dan kondisi pasar menjadi aspek penting
dalam menjaga agar pengadaan barang dan jasa tetap relevan dan berdampak
positif terhadap pencapaian misi dan tujuan instansi pemerintah.
Dengan demikian, melalui
pengidentifikasian kebutuhan yang tepat dan pemilihan spesifikasi teknis yang
sesuai, kantor pemerintahan dapat mengarahkan langkah mereka menuju pengadaan
yang tidak hanya menghemat biaya tetapi juga meningkatkan kualitas layanan
publik, sekaligus mendukung pencapaian tujuan pembangunan yang berkelanjutan
dan inklusif.
Iklan promosi:
Pemesanan buku karya Agus Arif Rakhman, M.M. dapat dilakukan
melalui:
• Link official
store Shopee:
https://bit.ly/buku_agusarifrakhman_shopee
• Link official
store Tokopedia: https://bit.ly/buku_agusarifrakhman_tokopedia
• Pemesanan
melalui Whatsapp dengan Nina 081556650310
Tiktok @agusarifrakhman1 tautan https://www.tiktok.com/@agusarifrakhman1?_t=8iCf9pC1pTO&_r=1
Kepada
Yth,
[Pimpinan
Unit Kerja Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah/ Badan Layanan Umum (BLU)] /
[Pimpinan BUMD]
Di tempat
Perihal:
Penawaran Jasa Penyusunan Regulasi dan SOP Pengadaan Barang/Jasa
Dengan
hormat,
Saya,
Agus Arif Rakhman, M.M., dalam kapasitas saya sebagai pengelola pengadaan ahli
madya BMKG RI, fasilitator kehormatan bidang pengadaan LKPP RI, probity advisor
LKPP RI, penulis buku pengadaan barang/jasa, dan anggota tim perumus peraturan
LKPP, dengan ini mengajukan penawaran jasa profesional dalam penyusunan
peraturan dan Standard Operating Procedure (SOP) pengadaan barang/jasa.
1. Peraturan Kepala Daerah Tentang Pengadaan Barang/Jasa
BLUD di lingkungan Provinsi/Kabupaten/Walikota
2. Peraturan Direksi BLU/BLUD/BUMD tentang Pengadaan
barang/jasa pada “nama BLU/BLUD”
3. Peraturan Direksi BUMD tentang Pengadaan barang/jasa pada
“nama BUMD”
4. SOP Makro Proses Utama Pengadaan Barang/Jasa
5. SOP Perencanaan Pengadaaan Barang/Jasa
6. SOP Persiapan Pengadaan dan Persiapan Pemilihan
7. SOP Pemilihan Penyedia Melalui Pengadaan Langsung
8. SOP Pemilihan Penyedia Melalui E-Purchasing
9. SOP Pemilihan Penyedia Melalui Tender/Seleksi
10. SOP Pengelolaan Kontrak Pengadaan Barang/Jasa
11. SOP Pengelolaan Manajemen Penyedia
12. SOP Pengelolaan Manajemen Kinerja
13. SOP Pengelolaan Manajemen Risiko
14. SOP lainnya sesuai permintaan
Berbekal
pengalaman luas dan keahlian mendalam dalam pengadaan barang/jasa, saya
berkomitmen untuk memberikan layanan yang tidak hanya mematuhi standar hukum
dan etika tertinggi, tetapi juga disesuaikan dengan kebutuhan spesifik Perumda
Kampar Aneka Karya. Layanan ini ditujukan untuk meningkatkan efisiensi,
transparansi, dan akuntabilitas dalam proses pengadaan, sekaligus memastikan
kepatuhan terhadap regulasi yang berlaku.
Kelebihan
SOP Pengadaan:
Tidak
hanya menyajiakan flowchart, namun flowchart yang dikembangkan, dirincikan pada
batang tubuh petunjuk teknis secara naratif deskriptif dan dilengkapi
format-format dokumen pada masing-masing prosedur serta petunjuk penggunaannya
dan berbagai pengaturan otorisasi dokumen untuk menegaska pertanggungjawaban
pengambilan Keputusan pada masing-masing prosedur di tiap Langkah flowchart SOP
Adapun
tarif yang kami tawarkan adalah sebagai berikut:
1. Untuk
UKPBJ Kementerian/Lembaga/ Perangkat Daerah: Rp80.000.000 (delapan puluh juta
rupiah)
2. Untuk
Badan Layanan Umum (BLU)/Badan
Layanan Umum Daerah (BLUD): Rp 150.000.000,- (Seratus
lima puluh juta Rupiah)
3. Untuk
Badan Usaha Milik Daerah (BUMD): Rp 200.000.000,- (Dua ratus juta Rupiah)
4. Dapat
memesan Sebagian produk sesuai kebutuhan
Silahkan dapat menghubungi kontak saya sendir di 085330686593
Komentar
Posting Komentar